Walaupun
Anda mungkin sudah bosan mendengar penyakit demam berdarah dengue
(DBD), namun penyakit ini tak pernah berhenti mengancam seluruh anggota
keluarga, terutama di musim penghujan dan pancaroba. Sebelum jatuh
korban, kita cegah mulai sekarang, terutama agar rumah tidak lagi
menjadi tempat bersarang nyamuk.
Pakar entomologi kesehatan dari Institut
Pertanian Bogor (IPB), Dr.Upik Kesumawati Hadi, menjelaskan, dengan
mengenal perilaku nyamuk, kita dapat melindungi keluarga dari gangguan
nyamuk.
“Nyamuk gemar hinggap di tempat yang
kurang pencahayaan, lembab, serta sirkulasi udara yang tidak baik,”
katanya dalam acara peluncuran Kampanye Nasional Rumahku Bebas Nyamuk
Maximal yang diadakan oleh Baygon Max di Jakarta (31/1/2011).
Selain itu, nyamuk juga menyukai bau keringat manusia. “Itu sebabnya nyamuk suka hinggap di baju-baju yang digantung,” katanya.
Lokasi lain tempat favorit nyamuk di sekitar rumah adalah di tumbuhan rimbun, selokan, serta air yang tergenang.
Sementara itu, Toton Suhartanto dari
Ikatan Arsitek Indonesia menjelaskan, idealnya bangunan rumah memiliki
lebar bukaan untuk sirkulasi udara dan pencahayaan alami sekitar 20
persen dari luas rumah supaya rumah tidak menjadi gelap dan sumpek.
“Rumah yang sehat adalah rumah yang menjamin masuknya cahaya matahari ke dalam rumah,” ungkapnya dalam kesempatan yang sama.
Bila sudah terlanjur membangun rumah
atau lahan rumah tidak memungkinkan dibuatnya jendela di samping, Toton
menyarankan agar dibuat bukaan-bukaan di atap agar cahaya dan sirkulasi
udara lebih lancar.
“Perhatikan juga kemiringan talang air, pastikan tidak ada air yang mengendap atau tergenang,” imbuhnya.
Pencegahan lain dari gangguan nyamuk
bisa dilakukan dengan cara memasang kelambu di kamar, menggunakan obat
anti nyamuk, memasang kawat kasa di jendela atau lubang angin, serta
tidak menumpuk barang-barang yang bisa menjadi tempat tampungan air
karena nyamuk Aides aegypti sangat gemar berkembang biak di genangan
air. Jangan lupa menguras dan menyikat tempat penampungan air seperti
bak mandi atau gentong.
“Telur nyamuk bisa menempel dengan kuat
di tempat air, bahkan jika airnya sudah kering mereka masih bisa hidup.
Karena itu jangan hanya dikuras, tapi juga disikat,” kata Upik.
Sosialisasi Rumahku Bebas Nyamuk Maximal
ini akan dimulai bulan Februari 2011 dengan daerah pertama yang
dikunjungi di Pantura. “Di sepanjang jalur ini angka kejadian penyakit
akibat nyamuk cukup tinggi,” kata Hetty Herawaty, Category Manager
Baygon Anti Nyamuk Bakar.
bersumber :http://www.rspaw.or.id/artikel/tips-agar-rumah-kita-bebas-nyamuk-demam-berdarah.htm
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori ipa /
kesehatan /
plh
dengan judul lingkungan bebas DBD. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://zodiakcancer1.blogspot.com/2013/03/lingkungan-bebas-dbd.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
rifki - Wednesday, March 13, 2013
Belum ada komentar untuk "lingkungan bebas DBD"
Post a Comment